Kamulah Bidadari

Dulu kita sering menyaksikan Bulan Purnama dan menghitung bintang bintang disekelilingnya. Ingatkah dirimu ketika kita jalan sambil bergandengan tangan di tepi pantai yang sedang iri dengan kita?
semua melirik sinis kepada kita karena melihat kita yang tertawa lepas tanpa beban, tanpa kepalsuan dan apa adanya.
Dunia terasa milik berdua bukan? semoga kamu masih ingat itu...
Kini kamu telah pergi sangat jauh, jauuuh..dan sangat jauh di dunia yang sangat berbeda.. 
Kini hanya bisa tersenyum ketika ku mengingat tentangmu..jangan tanya kerinduanku padamu, jawabku selalu sama "selalu rindu meskipun sedang bersama, apalagi sedang terpisah oleh ruang dan waktu" 
ingatkah dulu ketika kita pertama berjumpa? kita bertukar nomor hape dan kemudian sms-an,,itu dulu ketika kamu masih satu wilayah waktu.
kita tak pernah peduli kalau kita tidak pernah berpacaran, kita terus berjalan santai mengikuti arus dunia..
Masih ingatkah kamu ketika menjadi wanita bodoh yang bertanya "Bidadari itu seperti apa?" dan kemudian ku ambil pengerot kecil yang ada cerminnya, lalu ku arahkan cermin kecil itu ke wajahmu sambil berkata "apa yang kamu lihat?" 
"wajahkulah" tegasmu
"Bukan, itu wajah Bidadari yang sudah turun ke bumi, seperti itulah rupanya"
"aahahaha,,,,itukan wajahku mana mungkin itu Bidadari? kamu mau bohongin aku?"
"tidak, aku jujur itu wajah Bidadari yang tergambar di hatiku, karena kamulah Bidadariku"
kemudian kita terdiam sangat lama, entah ini sebuah tanda kamu juga akan terdiam lama untuk selamanya?
ketika itu senja yang indah bukan? tentu kamu tak akan lupa karena setelah sekian lama terdiam kamu memecahkan hening dengan suara sendu itu, iya aku ingat betul suara sendu yang tak pernah aku dengar sebelumnya ketika itu kamu berjanji tak akan melupakan hari itu, hari dimana kita terakhir bertemu.