Postingan

Menampilkan postingan dengan label iseng MakeNyem

Ujian Nasional Tak Sebangsa(t) Dulu

Gambar
Tiada yang kekal selain perubahan, ~ UN a.k.a Ujian Negara alias Ujian Nasional sudah lama menjadi moment horor untuk para peserta didik. Sekian tahun sudah UN dilaksanakan kini Ujian Nasional (UN) mengalami beberapa perubahan yang sangat signifikan. Kenapa dirubah? powerrangger pun perlu berubah untuk bisa mengalahkan musuh mushnya - kata seorang kakek penjual cilok di depan sekolah, dan pemerintah pun mungkin punya pemikiran sama untuk perbaikan mutu pendidikan Indonesia. Menurut pemerintah UN diciptakan untuk membuang buang anggaran mendorong siswa agar senang belajar   berusaha menguasai teknik kerjasama kompetensi  yang diajarkan. Selain itu, UN juga diharapkan bisa memberi informasi yang mendetail dan menyeluruh tentang berapa banyak siswa yang menyontek capaian kompetensi siswa. Hasil akhirnya, UN bisa dipakai sebagai pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi (lantai dua, tiga empat, lima,...) , serta bisa dipakai sebagai acuan prestasi...

PENGEJAR LIKE DADAKAN

Gambar
Klenting klenting klenting klontak klontak klontak.....hp kreditan usangku berbunyi, ternyata serangan brodcast masuk, dengan mata sumuk karena baru bangun, aku coba membacanya . Semua awalan sama “Om Swastyastu mohon maaf menggangu, tolong follow IG bla bla bla bla bala bla bla agar aku jadi bla bla bla bla terFavorit, karena IG nya digembok tolong sabar ya..terimakasih...” Kampret ini apaan coba, coba ajakan untuk  Tolak Reklamasi gak ada sampai ngirim broadcast kayak gini, ini gue kagak kenal siapa, disuruh ngelike, biar favorit, parahnya disuruh Follow IG yang digembok, itu mau nyari LIKE kok ribet banget, ini jangan jangan biar dapt follower banyak nanti jadi endorse pakaian pakain yang kekurangan kain, pamer paha dan belahan dada hahaha... Tapi yang namanya manusia kan penasaran ya, iseng gue klik link yang diselipin itu, menuju lah ke halaman IG yang isi bio Duta Wisata dan Budaya kabupaten Bla bala bla... Masak calon duta budaya dan wisata nyari LIKE favorit ...

Festival Film Pendek Polri

Gambar
selama ini hayalan yang pernah telintas dipikiran gue, seakan akan jadi nyata,,, misal dulu waktu kecil cita cita ingin jadi polisi, sekarang jadi guru pun aku tak menyesal karena masih bisa bergaul dan akrab dengan polisi meskipun dalam hati masih banyak kekesalan yang ada karena dendam lama. ketika berkenal dengan camera sempat ingin jadi photografer sampai  film maker, namun apa daya tak ada dukungan material untuk itu,pucuk dicinta ulam pun tiba,, karena pernah ikut lomba ide film yang berskala nasional, aku jadi ketemu banyak film maker , kemudian di Klungkung kami membentuk komunitas film yaitu Cineclue (sinema Klungkung) yang bernaung di dalam rumah muda kreatif klungkung,,,, berbagai film pun sempat kami garap, tentunya masih dengan durasi  15 detik sampai 20 menitan atau tergolong film pendek, semua film garapan itu hasil motivasi dari Dandim Kodim 1610 Klungkung beliau mensuport banyak untuk komunitas film ini, dari cari sponsor sampai memberikan motivasi kep...

Ketika Guru Matematika Belajar Sejarah

Sejarah, sebuah kata yang tak asing di telinga setiap orang, namun banyak manusia banyak yang acuh tentang sejarah. namun di balik itu semua saya sendiri baru tahu, ternyata dokumentasi sejarah dibuat oleh pemenang dengan tujuan tertentu dan dengan sudut pandang tertentu yang tentu mengutungkan si pedokumenter. sehingga generasi beriktunya yang membaca atau belajar akan terdokrin satu sudut pandang sesuai sudut pandang si pendokumenter. bahaya? tentu bahaya ketika ternyata sejarah yang terwariskan tidak sesuai dengan fakta fakta yang terjadi misalnya, pembantaian sebuah suku di bagaian barat Indonesia, si pembantai mendokumentasikan kejadian itu dan menyebar luaskan lewat cerita cerita ke anak cucunya, dari sudut pandang si pembantai sehingga si pembantai akan menceritkan yang baik baik saja, misalnya suku yang di bantai itu adalah penganut aliran sesat dan lain sebagainya yang tentu jika tidak dibantai akan merugikan pisak si pembantai. ternyata ketika  ada  salah satu...

Sama sama mudik tapi beda perlakuan~

Minggu ini merupakan minggu spesial karena akan ada 2 perayaan hari raya besar dua kepercayaan atau Agama yang berbeda, Hari Raya Galungan untuk yang beragama Hindu dan Hari Raya Idul Fitri untuk yang beragama Muslim. Siapa yang tak ingin merayakan hari raya bersama keluarga apalagi yang diperantuan sana, termasuk yang sudah menjadi alm pun ingin kembali kebumi melihat keluarganya senang gembira menyambut hari raya, iya timbulah budaya mudik, budaya yang mungkin hanya ada di Indonesia. Disinilah akan terjadi sebuah kejadian yang unik, kota kota yang biasanya sesak akan yang namanya manusia tiba tiba menjadi sepi, bahkan kadang kota yang aman damai tiba tiba banyak terjadi pencurian, begal dan perampokan. Kata polisi sebelah rumah, kalau menjelang akan mudik, kasus kejahatan sekelas rampok, begal dan perampok akan meningkat oleh karena itu hati hatilah dengan barang berharga dan jangan terlalu pamer, tambah pak polisi yang ingin menikah lagi tapi tak dapt izin dari istrinya. iya ya ...

Jaga Desa dengan Adat yang Ketat

Besan, 13 April 2015 Bali sebuah pulau yang memiliki luas cuma 0,29% dari luas NKRI atau kurang lebih 5.636,66 km 2 . Pulau kecil dengan adat dan budaya yang sudah terkenal ke pelosok negeri namun kini makin rapuh. Rapuh karena masyarakat yang seharusnya melestarikan adat dan budaya itu kini lebih berorientasi kepada material. Rela melonggarkan adat, demi beberapa lembar kertas yang disebut uang. Entahlah kenapa mereka yang seperti itu tidak memikirkan nasib anak cucu mereka kelak. Aku seorang yang berkecimpung di dunia pendidikan, sering aku dokrin anak didikku untuk tidak mengizinkan orang tua nya   menjual tanah warisan, atau menjual tanah ke “pendatang” yang tidak akan mau   mengikuti adat istiadat dan budaya di daerah itu, misalnya budaya “ngayah” atau gotong royong ketika mau upacara adat. Banyangkan ketika sebuah wilayah, tanah yang dulunya mayoritas dimiliki oleh masyarakat lokal yang terikat adat dan budaya kemudian dengan mudah tanah itu berpi...

Aku yang Sedang (selalu) Ingin Belajar

Gambar
Ini pagi yang kesekian aku berangkat cukup pagi kesekolah, pertama karena para anak orang lain itu (baca : siswa)  sedang US alias ujian sekolah, kedua iya saya ketua panitia US itu, jadi wajib hukumnya hadir pertama (meskipun gerbang sekolah masih tutup), ketiga ayam ayam saya sudah bangun (hubungannya apa coba?) , terakhir karena ingin mencoba mempraktekkan teori video maker yang aku dapat di kelas dadakan, kilat dan bermanfaat dari sloka.or.id  bersama salah seorang video maker  yang sedang menggarap Ekspedisi Indonesia Biru  yaitu Dandhy Dwi Laksono (suksma mas) Sampai di Sekolah , syukurnya mentari masih malu malu, jadi cukuplah saya punya waktu mempersiapkan amunisi saya untuk mengabadikan moment ini, ini pertama kalinya saya belajar membuat timelapse, sebuah video yang dulu (sampai sekarang) saya kagumi , bagaimana tidak kagum, sebuah proses mekarnya bunga bisa kita saksikan hanya dalam beberapa detik. Bayangkan kalau tidak ada teknologi ini, mungkin untuk ...

Tradisi “Kuno” untuk Alam yang Lebih Baik

Sekali setiap   420hari Aku melaksanakan sebuah tradisi yang sudah ada sebelum Negara Indonesia tercipta, sebuah tradisi yang sudah ada sebelum zaman kerajaan   di Bali ada (didapat dari berbagai sumber) dan kini sudah diakui serta dihormati oleh Dunia, yaitu Nyepi, Tradisi untuk menyambut   Tahun Baru Caka yang silih berganti dan memberikan kesempatan alam untuk bernafas bebas dari aktivitas manusia. Sejarah bagaimana terciptanya tradisi Nyepi mungkin sudah bisa di searching di Google, dan bagi yang tertarik bisa dilengkapi dengan mencari cari “babad-babad” atau lontar-lontar di museum. Ini adalah kesian kalinya aku melaksanakan Tradisi ini, dan kesekian kalinya juga tradisiku dihina oleh mereka yang bukan orang Bali. Aku tidak marah dengan mereka, karena Agama ku mengajarkan cara marah yang berkwalitas, yaitu kasih sayang dan introfeksi diri. Ketika ada yang menghina Aku, Aku berusaha tersenyum, iya cukup dulu dengan senyum karena langkah selanjutnya akan leb...

Jadi Guru Itu...

Gambar
ketika aku besar nanti aku ingin menjadi guru, agar  bisa mengajarkan kedua orang tuaku membaca dan menulis. Sumber : Instagram :  @OstMakenyem Jadi Guru itu...peluang kayanya sedikit, peluang banyak hutangnya besar. Jadi Guru itu...peluang dicacimakinya besar, peluang disanjungnya kecil palingan pas hari Guru saja . Jadi Guru itu... harus sabar tinggat mount eperes, mesti ngurusin anak orang yang orang tuanya sendiri sering ngaku gak kuat ngurus anaknya. Jadi Guru itu... peluang diajak gabung bisnis em_el_em besar, karena mereka tahu gaji guru gak mampu untuk beli mobil haha Jadi Guru itu...peluang dikritiknya besar, yang ngeritik itu lebih besar dari kalangan manusia yang pernah jadi murid dan sudah gedenya lupa pernah di ajar ama guru, terus ngeritiknya udah kayak pernah jadi guru haha       Jadi Guru itu... peluang punya anak banyak sebelum nikah besar, bayangin aja belum nikah sudah jadi guru, masuk kelas..anak anak nya ada be...

Hari Ke Tiga

Gambar
yaa elah ini sudah masuk hari ke tiga bula sebelas dua ribu empat belas. masih saja diwarnai kisruh para wakil rakyat yang suka tidur waktu sidang soal rakyat. masih saja ada pengguna smartphone yang ngirim broadcast massage agar DP BBM nya terlihat. mau tau cara mengatasi DP bbm yang tidak mau terganti atau DP temen tidak terlihat? jawabannya adalah anda ganti ke koneksi internet yang cepat, bukan dengan cara ngirim BC sembarangan, sama halnya anda itu ingin pintar tapi tidak pernah belajar, anda bawa smartphone tapi tidak pernah menjadi pintar x_o   malu malu in saja jadi warga Endonesia, pengguna smartphone banyak tapi yang make kalah smart sama handphone nya. mulai sekarang gunakanlah smartphone anda dengan baik dan pintar. president sudah baru, tapi anda masih saja seperti mahluk goa yang dikasi smartphone hehehe.. keep smile dude...*jualsmartphonegantipakehapesenter hehe jangan serius serius gitu baca nya, masih tanggal muda, cek gaji brow.. eh saldonya masih kayak ta...

Guru Boleh Telat, Kenapa Siswa Tidak Boleh Telat?

Gambar
Pagi ke Sembilan di bulan ke Delapan di tahun dua ribu empat belas, Hidup di pedasaan yang jauh dari kontaminasi kota sedikit membuat hambatan dalam hal internetan, bukan berarti di desaku tidak ada wifi dan   jaringan internet, Cuma yang gratisan tidak ada hahaha Judulnya hari ini adalah pendidikan, ya bukan mau jadi sok pintar jadi pendidik, Cuma terkadang lucu pagi pagi baru konek dengan wifi gratis di sekolah ada broadcast massage   (BCM) masuk ke handphone jadul saya. Yang   nge BCM adalah seorang murid yang hoby nya nge BCM PIN teman temannya dengan tujuan kontak BBM kita banyak, terus ketika ujian nasional bisa nyari teman kerja sama hahaa.. Atau ketika sakit tinggal BCM, “aku sakit” berharap ada yang jenguk sebanyak teman temannya di kontak BBM nya hahaha Oke , kenapa lucu dengan BCM pagi ini? Karena ada kata di dalam BCM tersebut “ Guru Boleh Telat, kenapa muridnya tidak boleh telat?” (dimana lucunya??) terserah aku dong…berani ? ayooo makan bareng? ...