Wakil Rakyat

aku terbangun dari tidur yang belum sempat aku nikmati,
aku kesal ketika kemarin malam aku pulang dari rumah sakit, melihat orang mengendarai mobil jeep dengan sok kampret, ngambisin marka jalan.
aku ingat betul mobil dan sopirnya, sopirnya adalah salah satu caleg, mobilnya isi bendera warna putih berisi gambar warna biru. entah itu partai apa.
aku meluncur dengan sedikit kesal, karena gara gara mereka aku terhambat pulang.

pagi ini aku berangkat lebih awal dari biasanya,
untuk menghindari telat dan dikunci gerbang sekolah tempatku mengajar,
heran aku ketika  melintas dijalan, yang kemarin, masih indah dan rapi kini berubah isi ratusan sepanduk caleg yang PD dengan photonya padahal kami gak kenal dengan mereka,,,
segala janji mereka tulis,, tentu janji manis,,satu pun tak ada aku lihat berani menulis "pilih saya jadi wakil rakyat, 90% gaji saya, saya kembalikan ke masyarakat dalam bentuk bea siswa ke anak anak miskin" ya 90% saja cukup kalau 100% kasian juga wakilnya gak makan,, wajar kan wakil dapat bagian lebih kecil dari apa yang di wakili hehehe..
aku heran, dan bertanya dalam hati,,, haruskan memajukan negeri ini mesti lewat politik?
kalau di Desa ku, yang jauh dari Kota, politik itu puek litek , artinya sangat keruh.
iya emang rumit, kawam jadi lawan , lawan jadi kawan.
dan haruskan memajukan negara ini harus lewat mencalonkan diri dulu mejadi wakil rakyat??
wakil kan tugasnya di bawah rakyat??
namanya juga wakil rakyat??
bener gak?
tapi kenyataannya, kekuasaannya mereka malah lebih tinggi dari yang di wakili ya itu rakyat.
segala janji yang di cetak pada baliho mereka, sesungguhnya bisa di wujudkan tanpa mesti jadi wakil rakyat, kalau kita melihat pilosopi dari kata wakil rakyat.
kalau bisa jadi rakyat kenapa mesti memelas jadi wakil rakyat??? kalau memang sungguh sungguh ingin membangun negeri ini??
kenapa mesti mengotori jalanan, memaku pohon untuk memajang photo kalian yang sok imut itu??
bisa kok buat web, buat iklan di radio di tv lebih rapi dan indah kalau punya modal, kalau gak punya modal mending jadi rakyat dong.
coba kalian lihat? berapa baliho yang ada di sepanjang jalan kalian lewati mau kesekolah atau tempat bekerja?
coba pikir kalau biaya dari mencetak baliho itu di gunakan untuk membiayai anak putus sekolah?? lebih mermanpat kan?
yaaa...
kalau mau memperbaiki bangsa yang sudah mulai bobrok ini, perbaiki lah dulu diri kalian para caleg, dari cara menjaga lingkungan, memasang alat peraga kampanye, yang baik indah dan benar untuk di lihat lah. mbok yo jangan ngawur enak udel mu piyeee to rek...
malu dong ama tetangga, sampai di katai " Indonesia, kampanye paling ramai dan sembraut masang alat peraganya" bangga rek? hahaha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serombotan Makanan Khas Klungkung

Guru Boleh Telat, Kenapa Siswa Tidak Boleh Telat?

Nyepi dan Secuil Kotorannya yang Perlu di Bersihkan #EarthHour #SaveBALI #SaveWorld