Lapor!! Kamar Saya Di Perkosa Maling

Sabtu Sembilan April 2016, kamarku teracak acak oleh maling alias pencuri untuk kali ke tiga, jendela yang terkunci rapat berhasil dijebol, tembok lusuh puk semakin kotor karena jejak kakinya.
Gejolak memuncak karena ada beberapa lembar rupiah lenyap dari tempatnya. Aku tak boleh biarkan ini pikirku, harus ku laporkan kasus ini kepolisi, namun masih ragu...ahhhhh...ku putuskan laporkan.

Minggu pagi aku bangun pagi dan langsung mandi, serta gosok gigi. Pukul 08.02 Wita aku berangkat ke Polsek Dawan, melaporkan kasus ini. Syukurnya polisinya baik baik, maklum Kapolsek nya teman baik saya hahaha.. eh siapa sih saya ngaku ngaku temen baik Kapolsek a.k.a AKP I Ketut Suastika, SH, cuma guru matematika biasa yang dapat gaji honorer cuma 400ribuan, ahahahaha
Yang menerima laporan saya adalah seorang polisi yang merangkap petani dari Rendang Karangasem, kau lupa namanya maklum pagi pagi tanpa sarapan dengan mata agak kiap (ngantuk) aku di cerca berbagai pertanyaan olehnya, keteranganku sudah jelas dan benar adanya sesuai kejadian di TKP, namun yang jadi masalah namaku di KTP katanya terlalu pendek hahaha.. FTP lah...
Laporan di pos pertama beres tinggal print...cret cret cret suara printer usang yang kayaknya sudah bosen kerja di polsek ngeluarin kertas berisi laporanku yang tadi diketik,,,
Selain jadi Guru Matematika, ternyata Saya dijadikan Sutradara oleh Polsek Dawan 

“Wuih, padahal nama pelapor bawak adi sing sedeng kertase,, ajaib ne” kata polisi satu
“nama keramat to” saut polisi dua
“kertas e sing cocok to pak” saut pelapor a.k.a Osila yang namanya pendek di KTP,
“yeh sajan, kertas bawak (A4) bakat anggo, F4 sik bli” saut polisi satu
Polisi tiga datang, bertanya sambil ngambil KTP saya di meja pos satu,
“mula amone gen adane?” tanya polisi tiga
“ae amonto gen adane” saut polisi dua sambil membawa kertas F4
“liu ilang pis e?” tanya lagi polisi tiga
“bedik je pak, tapi sudah tiga kali maling, makanya tak laporin” jawab si pelapor
“aeeeh adi nu kuangan kertase, kramat gati ne nama OSILA ne..bawak tapi print tetap kuangan”
“cen pak, ne margine onden atur bapak” saut saya sambil merubah settingan margin dan kertasnya,
“ ape to pecik adi enggal gatine merubah nah” tanya polisi satu
“niki shortcut adane pak CeTeeReL + Pe shortcut ngeprint pak” jawabku
“jeg canggih keto pak guru” saut polisi dua
 Enter, cret cret cret cret Akhirnya laporan gue selesai di print oleh printer usang itu...entah berapa kasus yang telah berhasil di print oleh nya...

“tanda tangan pak guru” kata polisi dua
“ngih pak” sautku
“nanti kita ke TKP bapak sibuk mangkin?”tanya polisi tiga,
“ten pak” sautku.

“oke bapak boleh pulang mangkin, nanti kami ke TKP”
jajajajajajajajjaa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serombotan Makanan Khas Klungkung

Guru Boleh Telat, Kenapa Siswa Tidak Boleh Telat?

Nyepi dan Secuil Kotorannya yang Perlu di Bersihkan #EarthHour #SaveBALI #SaveWorld