Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Kesepakatan

Terlihat santai tidak berarti tidak sedang sibuk, gayaku memang selalu santai, muridku juga sering bilang begitu "bapak guru paling satai, tapi jarang ada waktu buat melali dengan kami" keluh mereka karena sering gagal jalan jalan bersama saya. Belakangan ini cukup sibuk bagi saya, akhir tahun dan akhir bulan serta akhir semester membuat banyak jadwal keteteran. Banyak kesepakatan jadi berubah, tentu membuat kecewa beberapa pihak termasuk saya sering di kecewakan oleh pihak pihak yang merubah kesepakatan. Kata sepakat mungkin bisa diartikan sebagai setuju akan suatu hal yang dilakukan oleh lebih dari satu orang atau kelompok orang. Sesuatu hal yang telah disetujui harus dilaksanakan seperti apa yang disetujui dan jika ada perubahan tentu harus di komunikasikan dengan pihak lain yang diajak bersepakat agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Ketika Guru Matematika Belajar Sejarah

Sejarah, sebuah kata yang tak asing di telinga setiap orang, namun banyak manusia banyak yang acuh tentang sejarah. namun di balik itu semua saya sendiri baru tahu, ternyata dokumentasi sejarah dibuat oleh pemenang dengan tujuan tertentu dan dengan sudut pandang tertentu yang tentu mengutungkan si pedokumenter. sehingga generasi beriktunya yang membaca atau belajar akan terdokrin satu sudut pandang sesuai sudut pandang si pendokumenter. bahaya? tentu bahaya ketika ternyata sejarah yang terwariskan tidak sesuai dengan fakta fakta yang terjadi misalnya, pembantaian sebuah suku di bagaian barat Indonesia, si pembantai mendokumentasikan kejadian itu dan menyebar luaskan lewat cerita cerita ke anak cucunya, dari sudut pandang si pembantai sehingga si pembantai akan menceritkan yang baik baik saja, misalnya suku yang di bantai itu adalah penganut aliran sesat dan lain sebagainya yang tentu jika tidak dibantai akan merugikan pisak si pembantai. ternyata ketika  ada  salah satu korban p

Bahagia Guru Itu Sederhana

Gambar
“Coba dari dulu guru matematikanya kayak bapak, saya kan gak takut dengan matematika” Celetuk seorang anak SMA jurusan IPS kepada saya, ketika setelah menjelaskan beberapa materi di depan kelas. Saya Cuma tersenyum meskipun dalam hati senangnya bukan main. Jadi bahagianya guru itu sederhana, bukan gaji besar atau bisa upload mobil hasil keringat sendiri, karena itu cuma bonus saja. Tentu kepuasan tersendiri diperoleh ketika ada siswa yang dari takut menjadi tidak takut untuk belajar dan bahkan malah senang untuk belajar sebuah mata pelajaran yang mungking dibenci dan ditakuti oleh mayoritas anak bangku sekolahan. Salah besar ketika kita selalu berpikir matematika itu mata pelajaran yang sulit dan ditakuti, karena menurut saya kalau anda sudah bisa berbelanja dengan benar ya berarti anda sudah pintar matematika, apalagi sudah bisa memperhitungkan besar potongan yang akan diperoleh ketika ada promo diskon. Kenapa pintar matematika itu sangat sederhana?   Iya, saya jawab mem

Sama Sama di Bakar Namun Beda Perlakuan

Belakangan ini media elektronik lagi buming banget dengan kata Tolikara, yang mungkin sebelumnya kagak ada yang tau nama dearah itu kecuali ya penduduk sana saja kenapa bisa tiba tiba buming? apa karena pendidikan disana tidak merata? apa karena disana sudah dibangun akses kesehatan, pendidikan yang berstandart internasional? atau lumpur lapindo tiba tiba muncul disana? Ya tentu bukan. Tolikara tiba tiba terkenal karena telah terjadi pembakaran sebuah tempat ibadah, iya.. judulnya pembakaran rumah ibadah, coba judulnya sejumlah warga Gidi Tolikara yang sedang seminar terganggu oleh pengeras suara umat lain, pasti beritanya tidak heboh heboh banget. Sampai semua petinggi negara dan keamanan turun kelokasi, media pun gencar menjelek jelekan daerah yang masih bisa dibilang pembangunannya tak adil itu. seandainya Media dan Pemerintah bisa adil, kejadian seperti ini tidak akan segawat ini.. karena pembakaran rumah ibadah atau tempat ibadah tidak terjadi sekali ini

Beware - Ciri Ciri Wanita Gampang Serong

Ketika Bertemu Pasangan Seperti Ini... 1.Posesif = Wanita yang terlalu posesif juga berpotensi menyelingkuhi Anda. Kenapa? Karena tipe wanita semacam ini biasanya tidak menunjukkan sifat aslinya dan justru kemungkinan besar dia lah yang bermain di belakang Anda. Dia bersikap posesif hanya untuk menutupi kebohongannya. (biasanya sering nyuruh jangan nakal, tapi dia yang nakal hahaha) 2. Cepat Marah = Wanita yang emosional juga termasuk tipe pasangan yang harus Anda waspadai. Terkadang, seseorang sengaja bersikap emosional di depan pasangannya untuk menyembunyikan sifat aslinya atau kebohongannya. (yang begini sering gua temui) 3.Mudah Terbuai Rayuan = Wanita yang mudah termakan bujuk rayu biasanya lebih mudah mendua mentiga bahkan perempatang haha . Tipe wanita semacam ini sulit bertahan pada satu hati karena dia selalu haus rayuan (karena haus air sudah mainstrems). Dia juga mudah jatuh hati pada pria, khususnya pada pria yang pintar merayu. 4.Mudah Goyah (Labil) =Wani

Penjor Masa Kini

Gambar
Penjor sebuah simbul kemakmuran, biasanya di pasang ketika ada odalan di pura namun akan sangat banyak penjor terpasang ketika hari raya Galungan. Penjor setiap daerah bentuknya beda beda, namum maknanya sama sebagai ucapan terimakasih kepada alam akan hasil bumi yang di berikan, makanya setiap penjor biasanya berisi hasil bumi, dari buah, biji bijian, daun, beras, hasil sawah dan hasil kebun. Kini perkembangan penjor sangat spektakuler, dulu penjor akan dibuat sendiri oleh masing masing keluarga kini sudah ada yang jual tinggal pasang, Dulu hiasan juga dibuat sendiri kini sudah tersedia yang tinggal bayar dan pasang. Ibarat pepatah ada uang ada barang. Dulu di desa saya penjor penjornya masih sederhana, namun kini makin modern, biasanya digantung hasil alam,  ini hasil pabrikan seperti minuman kaleng, ada pula yang berisi lampu biar meriah. Ada pula penjor yang sederhana masih mengikuti kasanah penjor yaitu simbul kemakmuran alam, tidak begitu banyak hiasan namun penuh makna. Ad

Galungan Tanpa Anjing ~ #SaveKulukBali

Hari ini mulai sembahyang jam 12.30am,  maklum banyak pura yang mesti kami datangi untuk sembahyang. Sembhyang subuh subuh iti merupakan budaya  setiap hari raya Galungan di desa kami. Namun ada yang tak biasa dengan Galungan kali ini,  lebih sepi, sunyi senyap dari Galungan sebelumnya. Saya biasanya terbangunkan oleh gonggongan anjing di sebelah rumah, artinya sudah ada yang mulai sembahyang berkeliling di pura pura dekat rumah masing masing. Kini anjing anjing itu sudah habis tereliminasi, pura jadi sepi yang biasanya ada saja anjing penjaganya, karena tak ada anjing lagi,  mungkin pencuri pratima akan semakin mudah menjalankan aksinya. Anjing Bali kini kian habis, katanya populasinya bertambah, takutnya kalau tidak di eleminasi akan ada terjangkit rabies...jadi belum rabies sudah di eleminasi. Buat apa men diciptakan vaksin rabies kalau toh anjingnya di bunuh? Saya berpikir sambil menunggu ibu menyiapkan alat persembahyangan di Pura Puseh, dimana Dewa Wisnu berstana, Dewa peme

Sama sama mudik tapi beda perlakuan~

Minggu ini merupakan minggu spesial karena akan ada 2 perayaan hari raya besar dua kepercayaan atau Agama yang berbeda, Hari Raya Galungan untuk yang beragama Hindu dan Hari Raya Idul Fitri untuk yang beragama Muslim. Siapa yang tak ingin merayakan hari raya bersama keluarga apalagi yang diperantuan sana, termasuk yang sudah menjadi alm pun ingin kembali kebumi melihat keluarganya senang gembira menyambut hari raya, iya timbulah budaya mudik, budaya yang mungkin hanya ada di Indonesia. Disinilah akan terjadi sebuah kejadian yang unik, kota kota yang biasanya sesak akan yang namanya manusia tiba tiba menjadi sepi, bahkan kadang kota yang aman damai tiba tiba banyak terjadi pencurian, begal dan perampokan. Kata polisi sebelah rumah, kalau menjelang akan mudik, kasus kejahatan sekelas rampok, begal dan perampok akan meningkat oleh karena itu hati hatilah dengan barang berharga dan jangan terlalu pamer, tambah pak polisi yang ingin menikah lagi tapi tak dapt izin dari istrinya. iya ya

Mifi Andromax 4G LTE dari Smartfren

Gambar
Sebagai seorang  pemuda yang berkecimpung di dunia pendidikan, saya selalu membuat inovasi dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas agar tidak membosankan bagi siswa, karena modal ganteng dan pitar tak cukup bagi seorang  pengajar Matematika. Haha.. Salah satu sejanta saya dalam menyusun invoasi pembelajaran adalah referensi dari dunia maya alias dunia yang bisa diakses dengan jaringan internet, apa itu internet? Tanya saja dengan om Google. Nah, selama ini saya mengakses dunia maya menggunakan paket data yang ada di gadget dan tentunya berburu Wifi gratisan, maklum gaji pengajar di Indonesia masih belum begitu tinggi, eh kok malah curhat hehe Pucuk dicinta ulam pun tiba, kini Smarfren mengecrotkan alias mengeluarkan a.k.a launching produk  mobile Wifi  atau Mifi   AndromaxM2P dan AndromaM2Y dengan standard komunikasi nirkabel 4G LTE.  Ya kalau manusia sekelas saya juga tidak pernah peduli standard komunikasi nirkabelnya entah itu 4G, 8G, 11G, intinya yang

Kini Aku Punya Anu...

Gambar
aku   kini ada barcodenya scan scan yaaa guys...

Jaga Desa dengan Adat yang Ketat

Besan, 13 April 2015 Bali sebuah pulau yang memiliki luas cuma 0,29% dari luas NKRI atau kurang lebih 5.636,66 km 2 . Pulau kecil dengan adat dan budaya yang sudah terkenal ke pelosok negeri namun kini makin rapuh. Rapuh karena masyarakat yang seharusnya melestarikan adat dan budaya itu kini lebih berorientasi kepada material. Rela melonggarkan adat, demi beberapa lembar kertas yang disebut uang. Entahlah kenapa mereka yang seperti itu tidak memikirkan nasib anak cucu mereka kelak. Aku seorang yang berkecimpung di dunia pendidikan, sering aku dokrin anak didikku untuk tidak mengizinkan orang tua nya   menjual tanah warisan, atau menjual tanah ke “pendatang” yang tidak akan mau   mengikuti adat istiadat dan budaya di daerah itu, misalnya budaya “ngayah” atau gotong royong ketika mau upacara adat. Banyangkan ketika sebuah wilayah, tanah yang dulunya mayoritas dimiliki oleh masyarakat lokal yang terikat adat dan budaya kemudian dengan mudah tanah itu berpindah tangan ke

Aku yang Sedang (selalu) Ingin Belajar

Gambar
Ini pagi yang kesekian aku berangkat cukup pagi kesekolah, pertama karena para anak orang lain itu (baca : siswa)  sedang US alias ujian sekolah, kedua iya saya ketua panitia US itu, jadi wajib hukumnya hadir pertama (meskipun gerbang sekolah masih tutup), ketiga ayam ayam saya sudah bangun (hubungannya apa coba?) , terakhir karena ingin mencoba mempraktekkan teori video maker yang aku dapat di kelas dadakan, kilat dan bermanfaat dari sloka.or.id  bersama salah seorang video maker  yang sedang menggarap Ekspedisi Indonesia Biru  yaitu Dandhy Dwi Laksono (suksma mas) Sampai di Sekolah , syukurnya mentari masih malu malu, jadi cukuplah saya punya waktu mempersiapkan amunisi saya untuk mengabadikan moment ini, ini pertama kalinya saya belajar membuat timelapse, sebuah video yang dulu (sampai sekarang) saya kagumi , bagaimana tidak kagum, sebuah proses mekarnya bunga bisa kita saksikan hanya dalam beberapa detik. Bayangkan kalau tidak ada teknologi ini, mungkin untuk tugas pelajaran Bio

Tradisi “Kuno” untuk Alam yang Lebih Baik

Sekali setiap   420hari Aku melaksanakan sebuah tradisi yang sudah ada sebelum Negara Indonesia tercipta, sebuah tradisi yang sudah ada sebelum zaman kerajaan   di Bali ada (didapat dari berbagai sumber) dan kini sudah diakui serta dihormati oleh Dunia, yaitu Nyepi, Tradisi untuk menyambut   Tahun Baru Caka yang silih berganti dan memberikan kesempatan alam untuk bernafas bebas dari aktivitas manusia. Sejarah bagaimana terciptanya tradisi Nyepi mungkin sudah bisa di searching di Google, dan bagi yang tertarik bisa dilengkapi dengan mencari cari “babad-babad” atau lontar-lontar di museum. Ini adalah kesian kalinya aku melaksanakan Tradisi ini, dan kesekian kalinya juga tradisiku dihina oleh mereka yang bukan orang Bali. Aku tidak marah dengan mereka, karena Agama ku mengajarkan cara marah yang berkwalitas, yaitu kasih sayang dan introfeksi diri. Ketika ada yang menghina Aku, Aku berusaha tersenyum, iya cukup dulu dengan senyum karena langkah selanjutnya akan lebih sulit, yuit